Sabtu, September 10, 2016

Lirik Lagu Kunci - Crystal Opera Ft. Young lex

Assalamualaikum Wr.Wb. . . . 

Kali ini saya akan membagikan lirik lagu Kunci - Young lex Ft. Crystal Opera


Berusaha yang pertama
Fokus yang kedua
Berdoa yang ketiga
Disiplin yang keempat
Restu ibu yang kelima
Mau belajar yang keenam
Dan kau kan bahagia Didunia

Berusaha yang pertama
Fokus yang kedua
Berdoa yang ketiga
Disiplin yang keempat
Restu ibu yang kelima
Mau belajar yang keenam
Dan kau kan bahagia Didunia

Aku cari rezeki, namun banyak yang cari perkara
Aku selalu mengalah walau aku tak salah
Tak tau Undang-Undang tapi undang amarah
Dengan selalu mengatakan bahwaku salah arah

Seharusnya aku sewa pengacara
Karenaku lihat hidup banyak tuntutan
Ku atur setiap langkah kedepan
Bukan binaragawan tapiku pikul tiap beban, Ah

Kadang buat kesalahan tak disengaja
Tapi kau bilang iseng aja karena iseng aja
Lalu kabar menyebar bagai virus penyakit
Tak sedang telan obat tapi mulut mereka semua pahit

Ada lebih banyak rumor daripada infotainment
Dan tebak mereka dengar darimana Infoteman
Mereka senyum bila semua orang lain rasa malu
Semua mata terpaku seakan kalian bentuk palu

Berusaha yang pertama
Fokus yang kedua
Berdoa yang ketiga
Disiplin yang keempat
Restu ibu yang kelima
Mau belajar yang keenam
Dan kau kan bahagia Didunia

Berusaha yang pertama
Fokus yang kedua
Berdoa yang ketiga
Disiplin yang keempat
Restu ibu yang kelima
Mau belajar yang keenam
Dan kau kan bahagia Didunia, Ah

Dunia ini memang tak adil
S'lalu anggap remeh orang kecil
Dulu ngelihat mustahil
S'mua orang bilang ku takkan berhasil, huh
Aku banyak bersusah sebelum bersenang
Usahaku tak direwind tapi berulang-ulang

Saat tanam beat tak ada yang berani
Sekarang buahkan hasil mereka mau ikut bertanding, Ah
Seiring idola palsu bermunculan
Over Exposed diidolakan dan karbitan
Tak pakai proses panjang

Mereka itu lisan bukan pahlawan kebenaran
Mereka pahlawan kebetulan
Busku selalu jalan malam sampai pagi
Tak butuh halte karena ku takkan berhenti
Tak bisa lihat orang sukses mereka iri
Bukan modis senayan tapi banyak yang sensi

Berusaha yang pertama
Fokus yang kedua
Berdoa yang ketiga
Disiplin yang keempat
Restu ibu yang kelima
Mau belajar yang keenam
Dan kau kan bahagia Didunia

Berusaha yang pertama
Fokus yang kedua
Berdoa yang ketiga
Disiplin yang keempat
Restu ibu yang kelima
Mau belajar yang keenam
Dan kau kan bahagia Didunia, Ah

Yes, Bila mau sukses coba minta doa pada ibumu
Yakin Insyaallah Kau akan sukses.

Sekian. Wassalam

Kamis, Agustus 25, 2016

Karya Sastra (Bhs.indonesia)


Assalamualaikum Wr.Wb. . . .. 

Pada pelajaran kali ini saya hanya menjawab soal pilihan ganda yang berjumlah 20 nomor dari pelajaran minggu lalu

1.      Yang tidak termasuk bentuk prosa nonfiksi adalah
Jawab : B. legenda

2.      Karangan yang tidak terikat oleh baris, persamaan bunyi, dan irama disebut
Jawab : C. prosa

3.      Dibawah ini yang tidak termasuk langkah-langkah apresiasi adalah
Jawab : B. memahami

4.      Perbedaan cerpen dan novel adalah dibawah ini, kecuali
Jawab : C. karakter dan watak tokohnya

5.      Yang merupakan apresiasi verbal adalah
Jawab : C. mengomentari bentuk karya tersebut

6.      Tema bacaan berbentuk dongen berjudul bayangan dicermin ialah
Jawab : A. cermin yang ditipu

7.      Yang biasa menjadi pokok bahasan didalam artikel adalah dibawah ini kecuali
Jawab : E. mitos

8.      Latar cerita berjudul siti adalah
Jawab : B. dirumah dari pagi hingga malam

9.      Segala peristiwa atau kejadian yang baru saa terjadi biasanya diliput dalam bentuk
Jawab : D. reportase

10. Tujuan yang berisi ulasan atau tanggapan sebuah redaksi media massa biasanya tentang hal yang masih hangat dibicarakan orang ialah
Jawab : A. tajuk rencana

Sekian postingan saya. Wassalam. . . .

ETOS KERJA DALAM AL-QUR’AN (P. agama islam)



Krisis dan permasalahan multi dimensi di Indonesia yang berkepanjangan dan tak kunjung reda dikarenakan etos kerja masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah Muslim belum mencerminkan etos kerja islami. Sebagian besar umat Muslim di Indonesia masih keliru dalam menafsirkan dan menghayati al-qur’an terkait dengan etos kerjanya.

Hal tersebut terkuak setelah saya melakukan penelitian terhadap Tafsir Al-Azhar karya Hamka dan Tafsir Al-Mishbah karya Quraish Shihab. Penelusuran karya kedua tokoh (Hamka dan Quraish Shihab) menjadi karya disertasi untuk meraih gelar doktor bidang Ilmu Agama Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Karya disertasi berjudul “Pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab tentang Etos Kerja dalam Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Nishbah” dipertahankan di hadapan Tim Penguji Dr. Moch Nur Ichwan, M.A., Dr. H. Ahmad Janan Asifuddin, M.A., Dr. Abdul Mustaqim, M.Ag., Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. (Promotor merangkap penguji), dan Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag. (Promotor merangkap penguji), Sidang Promosi dipimpin Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, dengan sekretaris Dr. Sekar Ayu Aryani, M.A. di ruang promosi doktor Gedung Convention Hall, 13 Juni 2011.
Tafsir Al-Azhar karya Hamka pada masa orde lama dan Tafsir Al-Mishbah karya Quraish Shihab ditulis pada masa orde baru, memiliki kesamaan. Melalui metode tahlili, karya kedua ulama besar ini menjelaskan bahwa etos kerja islami terdiri dari iman, ilmu dan amal saleh. Menurut kedua tokoh besar ini, kata promovendus, iman harus disertai amal saleh atau pekerjaan yang baik. Tidak ada amal saleh tanpa iman dan iman harus dibuktikan dengan amal saleh. Selain itu harus ada ilmu. Ilmu menjadi landasan sekaligus jembatan yang harus ada bagi iman dan amal saleh. Ajaran Islam dapat diamalkan secara benar dan baik bila didukung oleh ilmu tentang ajaran itu. Dengan demikian, iman, ilmu, dan amal saleh merupakan serangkaian yang saling mensyaratkan dan saling menyempurnakan sekaligus menjadi pembeda antara etos kerja islami dengan etos kerja biasa.

Keterkaitan makna antara iman, ilmu, dan amal saleh menjadi etos kerja islami ini merupakan penafisiran kedua tokoh dari 35 ayat dalam al-qur’an.

Ayat-ayat etos kerja adalah ayat yang berkisar pada kata-kata yang memberikan motivasi kerja, yaitu: (1) Berupa kata عمل yang berbentuk perintah ada sembilan yang penulis ambil, yaitu Q.S. al-An’âm [6]: 135, Q.S. al-Tawbah [9]: 105, Q.S. Hud [11]: 93, dan 121, Q.S. al-Kahfi [18]: 110, Q.S. al-Mu’minun [23]: 51, Q.S. Saba’ [34]: 11, dan 13, Q.S. al-Shaffat [37]: 61. (2) Berupa kata بتغاء ا yang berbentuk perintah ada 10, yaitu Q.S. al-Nahl [16]: 14, Q.S. al-Isra’ [17]: 12, dan 66, Q.S. al-Qashash [28]: 73, dan 77, Q.S. al-‘Ankabut [29]: 17, Q.S. al-Rum [30]: 46, Q.S. Fathir [35]: 12, Q.S. al-Jasiyah [45]: 12, dan al-Jum’ah [62]: 10. (3) Berupa kata كسب ada dua, yaitu Q.S. al-Baqarah [2]: 267 dan Q.S. al-Nisa’ [4]: 32. Di samping itu juga ada ayat-ayat yang tidak termasuk dalam kata kunci di atas, namun digolongkan memberi dorongan etos kerja, ada 13 ayat: yaitu Q.S. al-Baqarah [2]: 146, dan 177, Q.S. Ali ‘Imran [3]: 14, Q.S. al-Maidah [5]: 1, dan 48, Q.S. al-Ra’d [13]: 11, Q.S. al-Anbiya’ [21]: 105, Q.S. al-‘Ankabut [29]: 69, Q.S. al-Zumar [39]: 52, Q.S. al-Hasyr [54]: 18, Q.S. al-Mulk [67]: 2, dan 15, Q.S. al-Insyirah [94]: 7, dan Q.S. al-‘Ashr [103]: 2-3. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel I
Penafsiran Ayat-ayat Etos Kerja
No.
Ayat
Tafsir al-Azhar
Indikasi
Tafsir Al-Mishbah
Indikasi
1
Q.S. al-An’am [6]: 135
Ya
Kerja keras
Ya
prestasi
2
Q.S. al-Tawbah [9]: 105
Ya
Kerja keras
Ya
Efisien
3
Q.S. Hud [11]: 93
Ya
Jujur
Tidak
-
4
Q.S. Hud [11]: 121
Ya
Kerja keras
Tidak
-
5
Q.S. al-Kahf [18]: 110
Ya
Kerja keras
Tidak
-
6
Q.S. al-Mu’minun[23]: 51
Ya
Prestasi
Ya
Prestasi
7
Q.S. Saba’ [34]: 11
Ya
Kerja keras
Ya
Disiplin
8
Q.S. Saba’ [34]: 13
Ya
Kerja sama + prestasi
Tidak
-
9
Q.S. al-Saffat [37]: 61
Ya
Kerja keras + prestasi
Tidak
-
10
Q.S. al-Nahl [16]: 14
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
11
Q.S. al-Isra’ [17]: 12
Ya
Disiplin
Ya
Visioner
12
Q.S. al-Isra’ [17]: 66
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
13
Q.S. al-Qashash [28]: 73
Ya
Rasional
Ya
Kerja keras
14
Q.S. al-Qashash [28]: 77
Ya
Prestasi
Ya
Rasional
15
Q.S. al-‘Ankabut [29]: 17
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
16
Q.S. al-Rum [30]: 46
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
17
Q.S. Fathir [35]: 12
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
18
Q.S. al-Jasiyah [45]:12
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
19
Q.S. al-Jum’ah [62]: 10
Ya
Disiplin
Ya
Disiplin
20
Q.S. al-Baqarah [2]: 267
Ya
Kerja keras
Ya
Visioner
21
Q.S. al-Nisa’ [4]: 32
Ya
Disiplin
Ya
Rasional
22
Q.S. al-Baqarah [2]: 148
Ya
Prestasi
Tidak
-
23
Q.S. al-Baqarah [2]: 177
Ya
Kerja sama
Ya
Disiplin
24
Q.S. Ali Imran [3]: 14
Ya
Kerja keras
Ya
Rasional
25
Q.S. al-Maidah [5]: 1
Ya
Jujur
Ya
Jujur
26
Q.S. al-Maidah[5]: 48
Ya
Prestasi
Ya
Prestasi
27
Q.S. al-Ra’d [13]: 11
Ya
Prestasi
Ya
Kerja sama
28
Q.S. al-Anbiya’ [21]: 105
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
29
Q.S. al-‘Ankabut [29]: 62
Ya
Kerja keras
Tidak
-
30
Q.S. al-Zumar [39]: 52
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
31
Q.S. al-Hasyr [59]: 18
Tidak
-
Tidak
-
32
Q.S. al-Mulk [67]: 2
Ya
Disiplin
Tidak
-
33
Q.S. al-Mulk [67]: 15
Ya
Kerja keras +Visioner
Ya
Kerja keras
34
Q.S. al-Insyirah [94]: 7
Ya
Kerja keras
Ya
Kerja keras
35
Q.S. al-‘Asr [103]: 2-3
Ya
Kerja keras
Ya
Disiplin

Jumlah
34

26


dari tabel di atas bisa dibaca sebagai berikut:

Dari sejumlah 35 ayat etos kerja yang dipilih, maka hasilnya adalah:

Di Tafsir al-Azhar terdapat 34 ayat yang ditafsirkan sebagai ayat etos kerja, terdiri dari indikasi kerja keras 20, prestasi 7, disiplin 4, kerja sama 2, jujur 2, visioner 1, dan rasional 1. Sementara di Tafsir Al-Mishbah ada 26 ayat yang ditafsirkan sebagai ayat etos kerja, terdiri dari indikasi kerja keras 11, rasional 3, kerja sama 1, jujur 1, disiplin 4, prestasi 3, efisien 1, dan visioner 2.
Dalam menafsirkan

Cara Hamka menjelaskan ayat atau kalimat, setelah terjemah tiap-tiap ayat ditulis di sebelah kiri ayat al-Qur’an, maka dijelaskan lebih gamblang lagi di bawahnya, sambil mencantumkan pengalaman-pengalaman pribadi (ada unsur subyektivitas), juga merujuk pada mufasir lain sebagai pengakuan terhadap jasa dan pemikiran mereka. Hamka juga menggabungkan ayat al-Qur’an dengan teori ilmu yang sudah mapan, tapi teori tersebut harus tunduk pada al-Qur’an, untuk memperkuat kebenaran al-Qur’an.

Adapun M. Quraish Shihab, lebih dulu ayat al-Qur’an ditulis di atas, disusul terjemah di bawahnya, lalu dijelaskan pengertian kata-kata menurut bahasa, walaupun sering juga menukil pendapat mufasir lain. Quraish juga menjelaskan asbâb an-nuzûl sebagai pelengkap (jika ada), juga dari segi munâsabah (obyektif), karena dia berpendapat bahwa semua isi al-Qur’an adalah munâsabah.

Cara menafsirkan ayat-ayat yang ditafsirkan sebagai ayat etos kerja, kedua mufasir berbeda karena latar belakang pendidikan, pengalaman, pengetahuan, disiplin ilmu yang ditekuni, kebudayaan, kondisi sosial, politik, dan perkembangan teknologi.

Persamaan antara keduanya, metode yang dipakai oleh kedua mufasir adalah talili, keduanya bercorak al-adabiy al-ijtimâ’iy, namun M. Quraish juga menafsirkan bercorak al-’ilmi khususnya yang berkaitan dengan ayat-ayat kawniyyah. Keduanya menggabungkan ayat al-Qur’an dengan teori ilmu yang sudah mapan untuk memperkuat kebenaran al-Qur’an. Kedua kitab tafsir ditulis pada masa transisi pemerintahan, Tafsir al-Azhar di akhir Orde Lama, sedang Tafsir al-Mishbah di akhir Orde Baru. Perbedaannya, Hamka menjelaskan ayat sambil mencantumkan pengalaman-pengalaman pribadi, sedang Quraish Shihab tidak. Adapun Quraish Shihab sering menjelaskan asbâb an-nuzûl sebagai pelengkap

Kelebihan Tafsir al-Azhar, selalu berusaha memperbaiki penyakit sosial, termasuk pemalas agar rajin bekerja, nuansa lokalnya lebih banyak karena basis Hamka yang berasal dari Minangkabau, suatu daerah yang alami, di samping ia sebagai sastrawan dan wartawan, juga tafsir tersebut dimuat di majalah. Adapun kelebihan Tafsir al-Mishbah, selalu menganalisis kata dari segi bahasa, di samping sebagian ayat ditafsirkan sebagai ayat etos kerja, juga selalu mencantumkan munâsabah, baik antar surat maupun antar ayat, sedangkan Tafsir al-Azhar hanya kadang-kadang saja mencantumkan munâsabah. Kekurangan masing-masing, keduanya menggunakan bahasa populer, tidak menggunakan bahasa akademis, sehingga keduanya bisa dibaca oleh khalayak luas bahkan orang awam.

Kekuatan Tafsir al-Azhar, menggabungkan antara ‘aqli dan na, bebas dari ta’aṣṣub, hadis aîf dan cerita isrâîliyyât, dihubungkan dengan sejarah dan peristiwa kontemporer. Sementara kelemahannya adalah bahasa Indonesia yang dipakai bercampur bahasa Melayu lama yang tidak baku sehingga kurang sesuai dengan masa kini. Adapun kekuatan Tafsir al-Mishbah, gaya bahasa mudah dicerna, sedangkan kelemahannya adalah munâsabah yang ada selalu mengambil dari pendapat al-Biqâ’î, tidak ada keberanian dari pendapat sendiri, padahal ilmu munâsabah itu murni hasil ijtihad para ulama.

Tafsir al-qur’an tentang etos kerja yang dilakukan Hamka dan Quraish Shihab, walaupun dilakukan pada masa yang berbeda, namun karena seting kondisi sosial kedua tokoh ini sama (kondisi sosial yang tengah diliputi berbagai persoalan, politik ekonomi, kesenjangan, dan sebagainya), sehingga menghasilkan makna etos kerja islami yang kurang lebih sama pula. Oleh kedua tokoh ini kondisi sosial pada zaman mereka masing-masing dipegunakan degan penuh ketelitian sebagai ilustrasi untuk menjelaskan ayat-ayat al-qur’an yang ditafsirkan.

Pemikiran kedua tokoh ini, bila dipahami dan diresapi seluruh masyarakat Indonesia, pastilah Indonesia mampu menyelesaikan segala persoalan yang begitu kompleks ini, dan Indonesia pun akan segera terlepas dari keterpurukan.
insyaAllah amin